HONDA Supra X 125 sepanjang Januari-Maret 2011 melejit. Posisinya langsung nomor wahid berdasarkan penguasaan pangsa pasar, menggeser sang pemimpin pasar, Honda Absolute Revo. Prestasi Supra X 125 di segmen sepeda motor bebek tersebut merupakan rekor baru sepanjang tiga tahun terakhir.
Tiga bulan pertama 2011, berdasarkan data yang saya peroleh, penguasaan pangsa pasar Supra X 125 terpaut tipis dibandingkan Absolute Revo. Saat itu, Supra X 125 menguasai sekitar 20,42%, sedangkan Absolute Revo sekitar 20,41%. Volume penjualan sepeda motor bebek per akhir triwulan pertama 2011 sekitar 818 ribuan unit.
Penguasaan pangsa pasar tersebut merujuk pada volume penjualan motor anggota Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Aisi). Saat ini, enam anggota Aisi bermain di segmen motor bebek.
Melejitnya motor bebek bermesin 125cc itu, tak bisa dipungkiri karena konsistensinya dalam merangsek pasar. Pada Januari-Maret 2011, motor tersebut stabil menemui calon konsumen rata-rata sekitar 55.700-an unit per bulan.
Sang produsen, PT Astra Honda Motor (AHM), melepas tiga varian Supra X 125 yakni versi racing, versi jari-jari, dan versi injeksi. Kontributor terbesar dari tiga varian tersebut masih dari tipe racing yang mencapai sekitar 76%, sedangkan yang terkecil dari tipe injeksi yakni sekitar 4,6%. Kelebihannya sepanjang tiga bulan pertama 2011, ketiga varian tersebut terjual stabil.
Sedangkan Absolute Revo juga memiliki tiga varian yakni versi jari-jari, versi racing, dan versi deluxe, volume penjualannya sempat tidak stabil. Khususnya untuk tipe racing pada Maret 2011 dibandingkan Februari 2011. Pada Maret 2011, tipe itu anjlok hampir 62%. Dalam catatan saya, inilah penurunan drastis terbesar sepanjang tiga tahun terakhir.
Akibat anjloknya Absolute Revo tipe racing pada Maret 2011 itu, total pangsa pasar Absolute Revo akhirnya terlewati oleh Supra X 125. Walau, selisihnya amat tipis.
Melihat rekam jejak Absolute Revo selama ini, rasanya hingga akhir 2011, bakal bisa lebih stabil dan kembali menempati singasana segmen motor bebek. Percaya nggak? (redaksi)